Representasi Psikologi Dalam Scene Ending Film "GIE" Riri Riza (Analisis Semiotika Roland Barthes)
Abstrak
Soe Hok Gie adalah seorang aktivis, penulis sekaligus pencinta alam ber etnis tionghoa asal indonesia yang kritis terhadap pemerintah pada era 1960-an. nama gie cukup dikenal dikalangan aktivis dari tulisan dan buku yang ia buat, dan salahsatunya adalah buku yang berjudul "catatan seorang demonstran" yang merupakan catatan harian milik gie yang kemudian dijadikan sebuah buku setelah setelah kepergiannya. buku tersebutlah yang nantinya dijadikan acuan untuk pembuatan film gie yang di garap oleh Riri Riza pada tahun 2005. analisis ini akan berfokus pada scene ending dari film "GIE" dengan pendekatan menggunakan teori semiotika Roland Barthes dengan penulisan deskriptif kualitatif, semiotika Roland Barthes terbagi menjadi 3 aspek yaitu denotasi, konotasi, dan mitos. tujuan dari analisis ini adalah untuk mengungkap makna dari penanda, petanda, serta mitos yang terdapat dibalik ending scene film "Gie" yang digarap oleh Riri Riza, selain itu analisis ini juga bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana Riri Riza mengintepretasikan buku "catatan seorang demonstran" kedalam setiap scene di dalam film "Gie" yang memberikan kita pengetahuan bagaimana seorang "gie" menjalani hidup yang sukar dan kritis sebagai seorang aktivis, analisis ini menggunakan scene pada film gie sebagai sumber data utama, sementara itu data skunder yang digunakan dalam analisis ini yaitu buku dan jurnal yang berkaitan dengan analisis yang kami buat. yang berguna sebagai media pendukung untuk mengungkap makna dari representasi dalam ending scene film "Gie" yang diidentifikasi melalui dialog, ekspresi, gesture, dan sound dalam ending film tersebut. Pada ending scene film tersebut terdapat unsur-unsur yang relevan dengan realitas sosial, seperti kesedihan, penyesalan, serta kesepian. melalui film tersebut Riri Riza berhasil mengintepretasikan makna tersirat serta perasaan dari seorang Gie pada akhir cerita hidupnya, melalui wawancara dan sumber literatur buku catatan seorang demonstran yang ditulis secara langsung oleh Gie.
Pendahuluan
Jurnal ini akan membahas unsur representasi film "Gie" Riri Riza, bagaimana Riri Riza menggambarkan realitas kehidupan Gie terkait perjalanan hidup Gie hingga akhir hidupnya melalui media komunikasi visual seperti film untuk memberikan wawasan baru pada ending scene film "Gie", dalam film terdapat unsur gambar dan suara untuk memberikan pemahaman terhadap audiens secara efektif . Analisis ini menemukan 3 unsur relevan yang terdapat dalam ending scene film tersebut. Film merupakan alat komunikasi visual untuk merepresentasikan pesan, film merupakan media hiburan dalam menyampaikan pesan secara edukatif, pesan yang disampaikan dalam film merupakan visual dari realitas hidup yang disampaikan melalui komunikasi massa serta memiliki peran penting dalam seluruh aspek masyarakat, menurut Haqqu dalam jurnal era baru televisi media massa merupakan media visual yang membantu memberikan pandangan terhadap masyarakat dalam penyampaian pesan, kemajuan teknologi media komunikasi massa saat ini membawa pengaruh besar bagi masyarakat, media komunikasi digunakan sebagai sarana hiburan dan menyampaikan pesan tersirat secara edukatif. Pesan moral yang dikemas dalam representasi film dapat menimbulkan efek untuk memberikan pengaruh terhadap perspektif masyarakat dengan cara penyampaian yang lebih menyentuh, para pelaku industri kreatif memberikan dampak penting terhadap mempermainkan alam bawah sadar audiens, film merupakan media komunikasi massa yang efisien untuk menyampaikan realitas sosial skala luas, dalam film terdapat unsur suara dan gambar yang dapat mempengaruhi persepektif masyarakat. Salah satu film yang menyajikan realitas kehidupan seseorang adalah Film "Gie" oleh Riri Riza, scene ending dalam film "Gie" menggambarkan aspek kesedihan, penyesalan, dan teror, dalam ending film tersebut Riri Riza menggambarkan sosok Gie yang problematik didukung dengan tanda yang terdapat dalam ekspresi, gesture, dialog, dan sound. Soe Hok Gie adalah aktivis keturunan Tionghoa dan seorang penulis yang mendukung gagasan untuk menentang kediktatoran, juga sebagai seorang yang dekat dengan alam. Melalui sumber data primer seperti wawancara, survei, dan observasi Riri Riza merepresentasikan kesedihan yang menyentuh audiens pada akhir hidup Soe Hok Gie. Film merupakan bentuk dari gagasan manusia melalui representasi realitas rekaan, musik, serta dialog dapat dijadikan sebagai pemahaman baru, tanda dan simbol tersebut diidentifikasi melalui kode sosial dan unsur pengambilan gambar serta suara dalam film tersebut. Penelitian ini memfokuskan buku catatan harian Gie yang divisualisasikan menjadi film, melalui beberapa scene yang terdapat pada ending film Gie, ending film tersebut mengungkap realitas kehidupan seorang aktivis "Gie" dimulai saat sejak Gie menginjak remaja hingga akhir hidupnya , pada beberapa adegan scene di ending film dapat menunjukan kategori teror secara verbal dan non verbal, masalah percintaan, serta penyesalan yang terjadi dampak dari aksi penentangan Gie terhadap otoritas. Analisis ini menggunakan teori semiotika Roland Barthes dengan pendekatan kualitatif deskriptif didukung literatur buku catatan harian Soe Hok Gie, tujuan dari semiotika Roland Barthes untuk mengkaji lebih dalam tanda dan simbol - simbol yang terdapat dalam scene film tersebut terkait , teori semiotika Roland Barthes terbagi menjadi 3 level yaitu denotasi, konotasi, dan mitos dapat digunakan untuk memberikan pandangan terhadap khalayak dengan menganalisa dari berbagai aspek komunikasi yang terdapat pada kode - kode nonverbal untuk mengungkap makna dalam konteks realitas sosial, serta budaya populer. Analisis ini mengungkap Riri Riza merepresentasikan akhir hidup Gie yang berakhir tragis seperti diketahui tentang bagaimana Riri Riza menyampaikan pesan visual untuk mempengaruhi sudut pandang yang menimbulkan efek menyentuh kepada khalayak, melalui tanda dan makna dari denotasi, konotasi, dan mitos yang merujuk pada ekspresi, gesture, musik, dan dialog pada film "Gie" Riri Riza analisis ini memberikan wawasan baru kepada khalayak yang belum diketahui
Komentar
Posting Komentar